Minggu, 23 September 2012

Budidaya Ikan Mas Koki ( carasius auratus)

Budidaya Ikan Mas Koki ( carasius auratus)


1.                       DAYA TARIK

Bisnis Budi Daya Ikan Hias telah menjadi sumber penghasilan banyak orang, salah satu ikan Hias air tawar yang cukup populer adalah Ikan Mas Koki. Bentuk tubuh dan warna indah yang dimiliki Mas Koki menjadi pemikat bagi para penggemar ikan hias air tawar. Selain itu harga ikan Mas koki juga tergolong tidak mahal, sehingga penggemar ikan hias jenis ini datang dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berkantong tebal. Ikan Mas Koki biasa berharga dalam kisaran 2 ribu rupiah sampai 10 ribu rupiah tetapi Ikan Mas Koki yang berhasil menjadi juara dalam sebuah kontes akan memiliki harga yang bervariasi dari ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah per ekor.
Daya tarik ikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dan kondisi kesehatannya. Selain berperilaku gesit, ikan yang sehat juga selalu menunjukkan penampilan kulit dan sisik cemerlang. Dengan demikian, perlu dilakukan perlakuan agar fisik dan kesehatan ikan tetap terjaga. Keragaman jenis yang dimiliki ikan mas koki menjadi daya tarik bagi penggemar. Karena keragaman tersebut, penggemar akan jauh dari kebosanan memelihara.
Apalagi jenis ikan ini cukup indah dilihat, apalagi bila warnanya cerah nan menawan. Bentuk badan umumnya bulat atau gemuk. Makin bulat biasanya makin digemari para penggemar. Pada beberapa jenis, mas koki kepala singa (lion head) dan mata balon, tidak memiliki sirip punggung. Ada pula yang mempunyai sirip ekor satu dan dua buah, terbuka atau mekar serta panjang. Sementara yang jenis siripnya kuncup dan tidak mekar, tidak laku dijual atau tidak disenangi.

2.                       HABITAT DIALAM / KLASIFIKASI
Klasifikasi ilmiah menurut Wikipedia, adalah:
Kerajaan          : animalia
Filum               : chordata
Kelas               : Actinopterygii
Order              : cypriniformes
Famili              : cyprinidae
Genus              : carasius
Spesies            : auratus C
Subspecies       : C. a. auratus

Mas Koki (carasius auratus)
ikan mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Pembudidayaan ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra dalam bentuk empang, balong maupun keramba terapung yang di letakan di danau atau waduk besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan sistem air deras untuk mempercepat pertumbuhannnya.
Nama umum Ikan Mas, nama latin Cyprinus Carpio, nama asing Common Carp. Secara garis besar bentuk dari pada ikan mas yakni badan agak panjang dan pipih dengan warna tubuh keemasan, warna varian lainnya putih, kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Mulutnya dapat dilebarkan dengan struktur bibir lunak. Terdapat dua sungut (semacam kumis) yang membedakannya dengan ikan maskoki; Crucian Carp (Carassius Carassius); Gold Fish (Carassius Auratus). Bagian kepala tanpa sisik, seluruh tubuh dipenuhi sisik agak besar kecuali pada varian ikan mas kaca; Mirror Carp dan Leather Carp yang sebagian bahkan nyaris seluruh tubuhnya tidak bersisik. Badannya yang gemuk tersebut dapat mencapai 36 kg dengan panjang 1.5 m (keterangan berat dan panjang disarikan dari The Dorling Kindersley ~ The Encyclopedia Of Fishing – Section Species, Freshwater Fish, Carp, page 135). Tentang berat ini pernah disaksikan ikan mas di Indonesia yang mencapai berat 30 kg panjang 1 m lebih milik seorang petani ikan di Jawa Barat. Untuk ikan mas dengan berat di atas 10 kg yang berhasil dipancing di lokasi alam. Pada varian Wild Carp yang bentuk badannya memanjang ukurannya lebih kecil dari Common Carp. Di Indonesia sendiri Ikan Mas ini mempunyai nama khas sendiri berdasar bentuk, warna dan wilayah penyebarannya seperti Lauk Mas, Mas Majalaya, Punten, Nyonya, Kaca, Kancra Domas, Kumpay dan lain sebagainya.
Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai tentunya yang banyak menyediakan pakan alaminya. Ceruk atau area kecil yang terdalam pada suatu dasar perairan adalah tempat yang sangat ideal untuknya. Bagian-bagian sungai yang terlindungi rindangmya pepohonan dan tepi sungai dimana terdapat runtuhan pohon yang tumbang dapat menjadi tempat favoritnya. Di Indonesia sendiri untuk mencari tempat memancing ikan mas bukanlah hal yang sulit. Karena selain telah dibudidayakan banyak empang yang sengaja dibuat demi memanjakan para penggemar mancing ikan mas.

3.                       PEMBUDIDAYANNYA
Untuk pemijahannya, pemilihan induk harus benarbenar baik. Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur 8 bulan, dengan ukuran minimum sebesar telur itik. Selain itu pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak. Dan untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih dan betina berwarna hitam atau hijau lumut atau sebaliknya.
Sebaiknya sebelum melakukan pemijahan, terlebih dahulu kita harus menyeleksi jantan dan betina. Untuk perbedaan jantan dan betina: Induk Jantan; a. Pada sirip dada terdapat bintikbintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar. b. Induk yang telah matang jika diurut pelan ke arah lubang genital akan keluar cairan berwarna putih.
Induk Betina; a. Pada sirip dada terdapat bintikbintik dan terasa halus jika diraba. b. Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerah – merahan.
Selanjutnya sebelum melakukan pemijahan sebaiknnya dilakukan pembersihan bak/aquarium. Apabila telah bersih diisi dengan air yang telah diendapkan 24 jam, kemudian letakkan eceng gondok untuk melekatkan telurnya. Kemudian pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan ke dalam bak pada sore hari. Bila pemilihan induk dilakukan dengan cermat, biasanya keesokan harinya telur sudah menempel pada akar eceng gondok. Karena telur tidak perlu dierami, induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan berikutnya. Jika perawatannya baik, maka 3 4 minggu kemudian induk sudah dapat dipijahkan kembali.
Setelah 2 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 ~ 3 hari benih belum diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sacnya (kuning telur). Pada hari ke 3 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu air yang telah disaring. Setelah berumur 15 hari benih mulai dicoba diberi cacing rambut di samping masih diberi kutu air, sampai benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut, baru pemberian kutu air dihentikan.
Untuk telur yang ditetaskan di aquarium maka sebaiknya setelah benih berumur 1 minggu dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas. Ketinggian air dalam bak 10 15 cm dengan pergantian air 5 – 7 hari sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu. Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman pelindung berupa eceng gondok.
Selanjutnya pembesaran ikan dilakukan setelah benih berumur lebih dari 1 bulan sampai induk. Jenis koki mutiara ini memerlukan banyak sinar matahari, untuk itu tanaman eceng gondok dapat dikurangi atau dihilangi. Untuk tahap pertama pembesaran dapat ditebar + 1.000 ekor ikan dalam bak berukuran 1,5 x 2 m. Kemudian penjarangan dapat dilakukan setiap 2 minggu dengan dibagi 2.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah pergantian air dapat dilakukan 3 5 hari sekali, juga dengan air yang telah diendapkan. Begitu juga dengan makanan yang diberikan berupa cacing rambut. Makanan diberikan pada pagi hari secara adlibitum (secukupnya). Jika pada sore hari makanan masih tersisa, segera diangkat/dibersihkan.
Setelah berumur 4 bulan ikan sudah merupakan calon induk. Untuk itu jantan dan betina segera dipisahkan sampai berumur 8 bulan yang telah siap dipijahkan. Untuk induk ikan sebaiknya makanan yang diberikan yaitu berupa jentik nyamuk (cuk). Sepasang induk dapat menghasilkan telur 2.000 s/d 3.000 butir untuk sekali pemijahan.

4.                       PEMASARAN DAN HARGA
Dengan adanya luas perairan umum di Indonesia yang terdiri dari sungai, rawa, danau alam dan buatan seluas hampir mendekati 13 juta ha merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan di Indonesia. Disamping itu banyak potensi pendukung lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta dalam hal permodalan, program penelitian dalam hal pembenihan, penanganan penyakit dan hama dan penanganan pasca panen, penanganan budidaya serta adanya kemudahan dalam hal periizinan import.
Walaupun permintaan di tingkal pasaran lokal akan ikan mas dan ikan air tawar lainnya selalu mengalami pasang surut, namun dilihat dari jumlah hasil penjualan secara rata-rata selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Apabila pasaran lokal ikan mas mengalami kelesuan, maka akan sangat berpengaruh terhadap harga jual baik di tingkat petani maupun di tingkat grosir di pasar ikan. Selain itu penjualan benih ikan mas boleh dikatakan hampir tak ada masalah, prospeknya cukup baik. Selain adanya potensi pendukung dan faktor permintaan komoditi perikanan untuk pasaran lokal, maka sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah.